Mengenal IStana Ratu Boko
Di
jaman Rakai Panangkaran, sebuah bangunan megah dibangun untuk melengkapi
keberadaan candi Prambanan yang telah ada di kala itu. Terletak di area seluas
250.000 meter, Abhayagiri Vihara atau yang kemudian dikenal dengan istana Ratu
Boko dibangun. Tak ada tujuan lain dari pembangunan istana yang terletak di 196
meter dari permukaan laut ini, selain sebagai tempat untuk menyepi dan
memfokuskan diri pada kehidupan spiritual.
Adapun
bangunan yang ada, terdiri dari gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran,
kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian
tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren.
Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian
barat hanya terdiri atas perbukitan.
Meski didirikan oleh seorang Budha,
istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga
dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya
namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan
nama lain Dewa Siwa.
Sebagai sebuah bangunan peninggalan,
Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan
lain umumnya berupa candi atau kuil. Itu ditunjukkan dari adanya bangunan
berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal
hanya batur-batur dari batu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar