Info
Teknis Lokasi
Puri
Maerkoco terletak di sebelah barat kompleks lokasi pamer PRPP Jawa Tengah di
kota Semarang, ibu kota propinsi Jawa Tengah. Area Puri Maerokoco Taman Wisata
Budaya Jawa Tengah sangatlah luas. Area ini dibagi-bagi menjadi Kelompok Daerah
Tingkat II dengan luas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
anjungan. Rata-rata tiap anjungan mendapat luas 1.000 m2.
Tiap
anjungan diwakili oleh rumah daerah setempat dan dilengkapi berbagai miniatur
benda-benda bersejarah yang terdapat di daerah asalnya. Seperti misalnya untuk
daerah kabupaten magelang terdapat miniatur candi borobudur, untuk daerah
kabupaten kudusada miniatur menara kudus, demikian juga mesjid demak dan daerah-daerah lainnya
Gambar : Peta Puri Maerokoco diserupakan dengan
propinsi Jawa Tengah
Peta diatas terdapat kota berwarna merah muda,
dimana anjungan-anjungan tersebut terletak. Anjungan tersebut mewakili ibu kota
tiap-tiap kabupaten dan kota di wilayah Propinsi Jawa Tengah, yang kesemuanya
berjumlah 35 buah
MAEROKOCO
Taman Mini Maerokoco merupakan
wahana hiburan yang memiliki anjungan-anjungan rumah adat dari 35 kabupaten di
Jawa Tengah. Di dalam masing-masing anjungan digelar berbagai hasil kerajinan
dan industri dari masing-masing daerah. Objek Wisata ini terletak satu kompleks
dengan PRPP.
Selain anjungan rumah-rumah adat, pengunjung dapat menikmati wahana rekreasi
air dan kereta yang harganya cukup murah. Anda dapat mengunjungi taman ini
setiap hari pada pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Anjungan
Jepara di Puri Maerokoco Semarang dibangun berdasarkan surat Gubernur Kepala
Tingkat I Jawa tengah, Nomor : 510.1/32442 tanggal 29 Agustus 1991 yang
merupakan sarana informasi dan promosi Kabupaten Jepara tentang produk andalan
komoditi non migas yang berupa industri kerajinan dari pariwisata.
Luas
Anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang adalah 890,74 yang terdiri :
1. Bangunan tradisional dengan luas
bangunan 63 m2
2. Pradonggo Birowo dengan luas bangunan 9
m2
3. Sclupture palace dengan luas bangunan 9
m2
4. Bangunan serba guna dengan luas
bangunan 147 m2
5. Gapura Mantingan dengan luas bangunan
12,75 m2
6. Miniatur air terjun Songgo langit
dengan luas 16 m2
7. Toilet service room dengan luas
bangunan 227,70 m2
8. Taman dengan luas 373,33 m2
9. Bangunan plaza dengan luas 217 m2
Pembangunan
anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang dimulai pada bulan Juni 1992 dan
selesai pada bulan Juli 1993 dengan biaya sebesar Rp 407.887.600,- melalui
Inpres 1993/1994.
PENJELASAN
ANJUNGAN JEPARA
1. 1. 1.Bangunan bangunan dalam anjungan
Jepara terdiri atas :
a. Joglo Jepara
Jenis bangunan ini
merupakan bangunan tradisional di daerah Jepara dan sampai saat ini masih
banyak dijumpai
Ciri khusus
arsitektur bangunan ini adalah :
- Bahan bangunan terbuat dari kayu dengan
dinding kayu berukir
- Memiliki 4 buah tiang ditengah bangunan
- Atap dari genting dan khusus kerpus
memiliki motif gambar wayang
Adapun konsep
falsafah dari bangunan Joglo ini adalah :
- Menghadap ke laut dengan maksud agar
berpikiran luas
- Membelakangi gunung dengan maksud agar
tidak conggak dan tinggi hati
- Atap berujud pegunungan dengan maksud
religious yaitu tuhan diatas dan berkuasa atas segalanya.
- Tiga buah pintu didepan merupakan
perwujudan hubungan antara:
-Manusia dengan Tuhan
-Manusia dengan
manusia
-Manusai dengan alam
- Tiga wuwungan atap
tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai
Perwujudan cara hidup
yang luas.
b. Pradonggo Birowo
Bangunan ini
merupakan duplikat dari bangunan aslinya yang ada disebelah kiri pendopo
Kabupaten Jepara. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat gamelan yang hanya
terdiri atas kendang,kecrek,kempul,dan genjur. Dibunyikan setiap hari senin
sehingga gamelan ini oleh orang Jepara disebut GONG SENEN.
c. Sclupture Palace
Bangunan ini merupakan
bangunan monumental bagi potensi industry kerajinan di Jepara yaitu dalam
bentuk patung orang yang menggambarkan sedang memahat kuda yang maksudnya
merupakan syimbol dinamika Jepara sebagai kota ukir.
d. Bangunan Serbaguna
Bangunan ini diadakan
untuk kepentingan minampilkan kesenian-kesenian Jepara dalam event-event
tertentu yang diprogramkan.
e. Gapura Mantingan
Gapura ini merupakan
duplikat gapura kuno yang ada di Desa Mantingan yang merupakan pintu masuk
menuju Makam Ratu Kalinyamat dan masjid Kuno Mantingan. Dilihat dari sisi
arsitektur diperkirakan gapuro mantingan ini dibangun pada akhir abad XVII
yaitu dalam pengertian Bahasa arab ghoruuen yang bermakna agar setiap orang
yang datang kekomplek Masjid kuno Mantingan dan makam Ratu kalinyamat agar
selalu ingat untuk memohon ampunan pada Tuhan yang maha esa.
f. Miniatur Air Terjun
Songgolangit
Bangunan ini
merupakan prototip dari sebuah obyek wisata alam yang indah dengan air
terjunnya yang berlokasai di desa Bucu Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.
g. Toilet / service room
Bangunan ini
disamping untuk toilet juga berfungsi sebagai gudang .
2. 2.Penjelasan isi dan penggunaan bangunan.
1. Direncanakan bangunan
joglo Jepara akan diisi dengan :
a. Duplikat meja kursi
RA Kartini
b. Meja marmer kuno
c. Alat tenun
tradisional dari torso
d. Lukisan imajinasi
Ratu Kalinyamat
e. Lukisan RA Kartini
f. Contoh beberapa hasil
industry kerajiana Jepara, Seperti relief, tenun ikat, monel, dan lain-lain
2. Pada waktu tertentu
bangunan joglo Jepara ini bersama dengan bangunan serbaguna dapat digunakan
pula sebagai Anjang pameran
3. Atraksi Kesenian
Pada event-event tertentu, gedung serbaguna dapat digunakan pula untuk kepentingan atraksi seni khas Jepara antara lain : emprak, kentrung, ketoprak,dll
Pada event-event tertentu, gedung serbaguna dapat digunakan pula untuk kepentingan atraksi seni khas Jepara antara lain : emprak, kentrung, ketoprak,dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar