Kamis, 05 Januari 2012

Puri Maerokoco



Info Teknis Lokasi
Puri Maerkoco terletak di sebelah barat kompleks lokasi pamer PRPP Jawa Tengah di kota Semarang, ibu kota propinsi Jawa Tengah. Area Puri Maerokoco Taman Wisata Budaya Jawa Tengah sangatlah luas. Area ini dibagi-bagi menjadi Kelompok Daerah Tingkat II dengan luas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anjungan. Rata-rata tiap anjungan mendapat luas 1.000 m2.
Tiap anjungan diwakili oleh rumah daerah setempat dan dilengkapi berbagai miniatur benda-benda bersejarah yang terdapat di daerah asalnya. Seperti misalnya untuk daerah kabupaten magelang terdapat miniatur candi borobudur, untuk daerah kabupaten kudus
ada miniatur menara kudus, demikian juga mesjid demak dan daerah-daerah lainnya


Gambar : Peta Puri Maerokoco diserupakan dengan propinsi Jawa Tengah

Peta diatas terdapat kota berwarna merah muda, dimana anjungan-anjungan tersebut terletak. Anjungan tersebut mewakili ibu kota tiap-tiap kabupaten dan kota di wilayah Propinsi Jawa Tengah, yang kesemuanya berjumlah 35 buah



MAEROKOCO
Taman Mini Maerokoco merupakan wahana hiburan yang memiliki anjungan-anjungan rumah adat dari 35 kabupaten di Jawa Tengah. Di dalam masing-masing anjungan digelar berbagai hasil kerajinan dan industri dari masing-masing daerah. Objek Wisata ini terletak satu kompleks dengan PRPP.
            Selain anjungan rumah-rumah adat, pengunjung dapat menikmati wahana rekreasi air dan kereta yang harganya cukup murah. Anda dapat mengunjungi taman ini setiap hari pada pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.


Anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang dibangun berdasarkan surat Gubernur Kepala Tingkat I Jawa tengah, Nomor : 510.1/32442 tanggal 29 Agustus 1991 yang merupakan sarana informasi dan promosi Kabupaten Jepara tentang produk andalan komoditi non migas yang berupa industri kerajinan dari pariwisata.
Luas Anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang adalah 890,74 yang terdiri :
1. Bangunan tradisional dengan luas bangunan 63 m2
2. Pradonggo Birowo dengan luas bangunan 9 m2
3. Sclupture palace dengan luas bangunan 9 m2
4. Bangunan serba guna dengan luas bangunan 147 m2
5. Gapura Mantingan dengan luas bangunan 12,75 m2
6. Miniatur air terjun Songgo langit dengan luas 16 m2
7. Toilet service room dengan luas bangunan 227,70 m2
8. Taman dengan luas 373,33 m2
9. Bangunan plaza dengan luas 217 m2
Pembangunan anjungan Jepara di Puri Maerokoco Semarang dimulai pada bulan Juni 1992 dan selesai pada bulan Juli 1993 dengan biaya sebesar Rp 407.887.600,- melalui Inpres 1993/1994.


PENJELASAN ANJUNGAN JEPARA
1. 1. 1.Bangunan bangunan dalam anjungan Jepara terdiri atas :
a. Joglo Jepara
Jenis bangunan ini merupakan bangunan tradisional di daerah Jepara dan sampai saat ini masih banyak dijumpai
Ciri khusus arsitektur bangunan ini adalah :
- Bahan bangunan terbuat dari kayu dengan dinding kayu berukir
- Memiliki 4 buah tiang ditengah bangunan
- Atap dari genting dan khusus kerpus memiliki motif gambar wayang
Adapun konsep falsafah dari bangunan Joglo ini adalah :
- Menghadap ke laut dengan maksud agar berpikiran luas
- Membelakangi gunung dengan maksud agar tidak conggak dan tinggi hati
- Atap berujud pegunungan dengan maksud religious yaitu tuhan diatas dan berkuasa atas segalanya.
- Tiga buah pintu didepan merupakan perwujudan hubungan antara:
-Manusia dengan Tuhan
-Manusia dengan manusia
-Manusai dengan alam
- Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai
Perwujudan cara hidup yang luas.
b. Pradonggo Birowo
Bangunan ini merupakan duplikat dari bangunan aslinya yang ada disebelah kiri pendopo Kabupaten Jepara. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat gamelan yang hanya terdiri atas kendang,kecrek,kempul,dan genjur. Dibunyikan setiap hari senin sehingga gamelan ini oleh orang Jepara disebut GONG SENEN.
c. Sclupture Palace
Bangunan ini merupakan bangunan monumental bagi potensi industry kerajinan di Jepara yaitu dalam bentuk patung orang yang menggambarkan sedang memahat kuda yang maksudnya merupakan syimbol dinamika Jepara sebagai kota ukir.
d. Bangunan Serbaguna
Bangunan ini diadakan untuk kepentingan minampilkan kesenian-kesenian Jepara dalam event-event tertentu yang diprogramkan.
e. Gapura Mantingan
Gapura ini merupakan duplikat gapura kuno yang ada di Desa Mantingan yang merupakan pintu masuk menuju Makam Ratu Kalinyamat dan masjid Kuno Mantingan. Dilihat dari sisi arsitektur diperkirakan gapuro mantingan ini dibangun pada akhir abad XVII yaitu dalam pengertian Bahasa arab ghoruuen yang bermakna agar setiap orang yang datang kekomplek Masjid kuno Mantingan dan makam Ratu kalinyamat agar selalu ingat untuk memohon ampunan pada Tuhan yang maha esa.
f. Miniatur Air Terjun Songgolangit
Bangunan ini merupakan prototip dari sebuah obyek wisata alam yang indah dengan air terjunnya yang berlokasai di desa Bucu Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.
g. Toilet / service room
Bangunan ini disamping untuk toilet juga berfungsi sebagai gudang .
2. 2.Penjelasan isi dan penggunaan bangunan.
1. Direncanakan bangunan joglo Jepara akan diisi dengan :
a. Duplikat meja kursi RA Kartini
b. Meja marmer kuno
c. Alat tenun tradisional dari torso
d. Lukisan imajinasi Ratu Kalinyamat
e. Lukisan RA Kartini
f. Contoh beberapa hasil industry kerajiana Jepara, Seperti relief, tenun ikat, monel, dan lain-lain
2. Pada waktu tertentu bangunan joglo Jepara ini bersama dengan bangunan serbaguna dapat digunakan pula sebagai Anjang pameran
3. Atraksi Kesenian
Pada event-event tertentu, gedung serbaguna dapat digunakan pula untuk kepentingan atraksi seni khas Jepara antara lain : emprak, kentrung, ketoprak,dll


Tidak ada komentar:

Posting Komentar