Sabtu, 31 Desember 2011

Wisata Sumatera Barat


Objek Wisata Sumatera Barat
Sumatera Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi adalah sebagai berikut :


1. Danau Singkarak



Merupakan danau yang terbesar di Sumatera Barat dengan panjang 21 km yang terletak di pinggir jalan raya Padang Panjang – Solok. Di sekitar danau terdapat beberapa tempat untuk beristirahat dan bersantai serta tersedia juga berbagai fasilitas sampan, boat dan hotel. Tersedia juga fasilitas untuk mengelilingi danau dengan pemandangan yang indah.


2. Danau Maninjau



Merupakan danau yang cukup indah dan menarik yang terletak lebih kurang 36 km dari Kota Bukittinggi, dapat ditempuh dengan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan sebutan kelok 44 (kelok ampek-ampek). Di danau ini tersedia fasilitas untuk berenang, memancing, sepeda air yang cukup mengasyikan serta terdapat juga hotel dan homestay yang cukup representative.


3. Danau Di Atas dan Di Bawah 
Danau Di Atas



Danau Di Bawah


Kedua danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok, berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang. Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas, kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.


4. Jam Gadang 


 Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.


Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.
5. Benteng De Kock



Benteng ini dibangun di pincak di dalam kota Bukittinggi tahun 1825 pada waktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapan terhadap Belanda. Disekitar Benteng ini masih dapat kita lihat meriam kuno periode abad XIX Masehi. Tempat yang luas ini telah dihiasi dengan taman sebagai tempat ketinggian menyaksikan, Ngarai Sianok dan perbukitan sekitarnya terdapat meriam kuno dan bangunan benteng. Ini merupakan tempat terbaik di Bukittinggi menyaksikan Sunset.


6. Gedung Tri Arga / Istana Bung Hatta



Gedung yang terletak di kota Bukittinggi ini masa dahulu merupakan pusat pemerintahan darurat Republik Indonesia tahun 1947. Hal ini disebabkan oleh agresi Belanda yang ingin memecah belah bangsa kita. Untuk mengenang jasa Proklamator Bung Hatta, gedung Tri Arga diganti nama dengan Istana Bung Hatta.


7. Terowongan (Gua) Jepang

Terowongan ini panjangnya lebih 1.400 meter berkelok-kelok dibuat oleh tentara Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi, dengan lebar lebih 2 meter. Di dalam gua terdapat berbagai keperluan ruangan untuk kantor, rumah sakit, makanan dan persenjataan. Pintu masuk gua terdapat dibeberapa tempat, seperti di Ngarai Sianok, di Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Rakyat setempat menamakan ini adalah Lobang Jepang.


8. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok terletak di Pusat kota Bukittinggi, membujur dari Selatan Nagari Koto Gadang terus ke Utara, Nagari Sianok Enam Suku dan berakhir di Palupuh dengan panjang 15 km, kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter. Ngarai Sianok atau Lembah Pendiam ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing yang berwarna-warni dengan latar belakang gunung Merapi dan Singgalang yang menghijau merupakan alam yang mempesona. Keunikan Ngarai ini mudah dicapai, sebuah Ngarai di pusat kota yang tidak ditemui di kota-kota lainnya di dunia. Keindahan alam Ngarai Sianok yang mempesona itu selalu diabadikan oleh wisatawan dengan mengambil foto-foto serta sebagai imajinasi bagi para pelukis. Perjalanan menjelajah dengan melalui jalan setapak di lembah Ngarai merupakan rekreasi yang menarik, bila perjalanan terus keseberang Ngarai dalam waktu 45 menit anda akan sampai di Nagari Koto Gadang sebagai Nagari asal beberapa orang pemimpin bangsa Indonesia antara lain : H.Agus Salim dan Emil Salim.


9. Lembah Anai

Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.


10. Anai Resort Golf Course 
Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang alami dan restoran.


11. Embun Pagi

Sebelum mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.


12. Ngalau Indah

Dua km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan alam.


13. Istana Pagaruyung

Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.


Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan. Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang berbentuk tanduk kerbau.


14. Lembah Harau

Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian 100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.


15. Pandai Sikek



Pandai Sikek dikenal sebagai daerah pusat kerajinan ukiran dan tenunan Kain Songket. Pandai Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang lebih kurang 10 km sebelum memasuki kota Bukittinggi dengan pemandangan yang indah. Disini kita juga dapat melihat kehidupan masyarakat yang bertani secara tradisional. Desa ini memiliki 1000 buah alat tenun. Lukisan kayu dan perabot rumah tangga juga dibuat disini.


16. Pulau Sikuai

Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.


17. Kawasan Bukit Langkisau 


Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.


18. Pulau Cubadak

Pulau Cubadak adalah salah satu pulau di kawasan Mandeh – Pesisir Selatan yang telah dikelola menjadi objek wisata berskala internasional oleh investor dari Italia. Resor ini memiliki 13 bungalows dan satu suite dengan arsitektur alam yang didukung oleh beberapa sarana penunjang untuk kegiatan diving, fishing, dan snorkeling. Resor ini dilengkapi pula dengan motor boat, dermaga dan beberapa fasilitas bahari lainnya.


19. Jembatan Akar Pesisir Selatan



Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.


20. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai 


Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.


21. Desa Pariangan di Tanah Datar



Adalah desa tertua di Minangkabau, dimana berasalnya nenek moyang orang Minangkabau, terletak dilereng Gunung Merapi ditepi jalan raya Padang Panjang – Batusangkar. Di desa ini dapat dilihat keaslian bentuk desa adat yang mencerminkan kehidupan sosial Minangkabau seperti Balairung, mesjid, Rumah adat, Lumbung padi yang merupakan unsur pokok dari suatu kelompok sosial orang Minangkabau. Terdapat pemandian air panas, dan beberapa peninggalan sejarah seoperti batu basurek, kuburan panjang yang menurut ceritanya adalah kuburan Dt. Tantejo Gurhano arsitek Rumah Adat Minangkabau.


22. Rumah Peristirahatan Balai Campago 


Balai Campago terletak di suatu bukit yang sangat indah dengan udara yang sejuk serta kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram, tepatnya di Desa Campago Cuguak Bulek, Mandiangin Koto Salayan Kota Bukittinggi, 4 km dari pusat kota Bukittinggi. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan angkutan darat dalam waktu 10 menit dari pusat kota Bukittinggi dan 1 jam 45 menit dari Padang. Balai Campago berdiri di atas tanah seluas 8.038 m2 dengan luas bangunan 3.054 m2 terdiri dari 2 buah bangunan VIP, 1 buah bangunan utama terdiri dari 3 kamar Superior dan 17 kamar standar yang semuanya dilengkapi dengan perabot. Fasilitas yang ada di Balai Campago adalah ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang, lapangan tenis, lobby, lounge teras, jogging track, coffe shop outdoor, deck pandang, menara, musholla dan tempat parkir yang memadai. Fasilitas tersebut dalam waktu dekat akan ditambah dengan kolam renang dan taman bermain. Dari Balai Campago dapat terlihat seluruh keindahan kota Bukittingi, seperti 2 buah pegunungan yang berderet melingkari kota Bukittinggi dan rumah-rumah adat yang terhampar di bawah Bukit Campago.



Obyek Wisata yang sangat populer di Sumatera ialah Danau Toba
Danau Toba merupakan salah  satu danau terbesar di dunia, dan yang terbesar dan terpopuler di Indonesia. Danau  itu seperti lautan yang luasnya lebih kurang 3000 km2. Di tengah danau  itu, ada sebuah pulau yang besar, yaitu Pulau Samosir yang berada pada  ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Keindahan Danau Toba sangat  mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar  danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Menikmati  keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar  danau. Di sore hari,  dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan  pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
Di tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat  objek wisata alam yang populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang); objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan wisata  arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Di Parapat, para  pengunjung yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dapat menumpangi angkutan feri yang setiap jamnya berangkat ke Desa Tomok, Samosir.
Berdasarkan penelitian dari para  peneliti Universitas Teknologi Michigan, Amerika Serikat, di lokasi Danau Toba,  pada masa 75.500 tahun yang lalu, pernah terjadi sebuah letusan maha dahsyat  yang memusnahkan manusia, hewan dan tumbuhan. Letusan itu memuntahkan bebatuan  dan abu vulkanik hingga sejauh 2.000km3. Arah muntahan  letusan menimbulkan kegelapan hingga dua  minggu lamanya. Dampak dari letusan adalah terbentuknya sebuah kawah gunung  berapi yang besar, yang lama-kelamaan kawah tersebut terisi air yang akhirnya  terbentuk sebuah danau yang besar, yaitu Danau Toba. Mengenai keberadaan Pulau  Samosir, itu terbentuk diakibatkan oleh tekanan magma secara terus-menerus yang  belum keluar dari perut bumi.
Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Lokasi Danau Toba berada pada beberapa kabupaten, antara lain Kab.  Simalungun, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Karo, dan Kab. Dairi, Sumatera Utara, Indonesia.Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute  Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km dengan waktu tempuh kurang lebih  empat jam dengan kendaraan roda dua/ empat.
Tidak sulit mencari  penginapan di sekitar lokasi, baik penginapan kelas melati atau pun hotel berbintang. Restoran, kafe dan warung makan juga ad



a di sekitar lokasi.


Obyek Wisata yang sangat populer di Sumatera ialah Danau Toba
Danau Toba merupakan salah  satu danau terbesar di dunia, dan yang terbesar dan terpopuler di Indonesia. Danau  itu seperti lautan yang luasnya lebih kurang 3000 km2. Di tengah danau  itu, ada sebuah pulau yang besar, yaitu Pulau Samosir yang berada pada  ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Keindahan Danau Toba sangat  mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar  danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Menikmati  keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar  danau. Di sore hari,  dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan  pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
Di tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat  objek wisata alam yang populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang); objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan wisata  arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Di Parapat, para  pengunjung yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dapat menumpangi angkutan feri yang setiap jamnya berangkat ke Desa Tomok, Samosir.

Berdasarkan penelitian dari para  peneliti Universitas Teknologi Michigan, Amerika Serikat, di lokasi Danau Toba,  pada masa 75.500 tahun yang lalu, pernah terjadi sebuah letusan maha dahsyat  yang memusnahkan manusia, hewan dan tumbuhan. Letusan itu memuntahkan bebatuan  dan abu vulkanik hingga sejauh 2.000km3. Arah muntahan  letusan menimbulkan kegelapan hingga dua  minggu lamanya. Dampak dari letusan adalah terbentuknya sebuah kawah gunung  berapi yang besar, yang lama-kelamaan kawah tersebut terisi air yang akhirnya  terbentuk sebuah danau yang besar, yaitu Danau Toba. Mengenai keberadaan Pulau  Samosir, itu terbentuk diakibatkan oleh tekanan magma secara terus-menerus yang  belum keluar dari perut bumi.

Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Lokasi Danau Toba berada pada beberapa kabupaten, antara lain Kab.  Simalungun, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Karo, dan Kab. Dairi, Sumatera Utara, Indonesia.Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute  Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km dengan waktu tempuh kurang lebih  empat jam dengan kendaraan roda dua/ empat.
Tidak sulit mencari  penginapan di sekitar lokasi, baik penginapan kelas melati atau pun hotel berbintang. Restoran, kafe dan warung makan juga ada di sekitar lokasi.




Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia, dan yang terbesar dan terpopuler di Indonesia. Danau itu seperti lautan yang luasnya lebih kurang 100 km x 30 km. Di tengah danau itu, ada sebuah pulau yang besar, yaitu Pulau Samosir yang berada pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. 

Berdasarkan penelitian dari para peneliti Universitas Teknologi Michigan, Amerika Serikat, di lokasi Danau Toba, pada masa 75.500 tahun yang lalu, pernah terjadi sebuah letusan maha dahsyat yang memusnahkan manusia, hewan dan tumbuhan. Letusan itu memuntahkan bebatuan dan abu vulkanik hingga sejauh 2.000km3. Arah muntahan letusan menimbulkan kegelapan hingga dua minggu lamanya. Dampak dari letusan adalah terbentuknya sebuah kawah gunung berapi yang besar, yang lama-kelamaan kawah tersebut terisi air yang akhirnya terbentuk sebuah danau yang besar, yaitu Danau Toba. Mengenai keberadaan Pulau Samosir, itu terbentuk diakibatkan oleh tekanan magma secara terus-menerus yang belum keluar dari perut bumi.

B. Keistimewaan
Keindahan Danau Toba sangat mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Para pengunjung dapat menikmati keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar danau. Di sore hari, pengunjung dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Di tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat objek wisata alam yang populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang); objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan wisata arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Di Parapat, para pengunjung yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dapat menumpangi angkutan feri yang setiap jamnya berangkat ke Desa Tomok, Samosir.

C. Lokasi
Lokasi Danau Toba berada pada tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Parapat dan kabupaten Ambarita, Sumatera Utara, Indonesia.
D. Akses Menuju Lokasi
Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km dengan waktu tempuh kurang lebih empat jam dengan kendaraan roda dua/ empat.
E. Harga Tiket
Harga tiket masih dalam proses konfirmasi.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Tidak sulit mencari penginapan di sekitar lokasi, baik penginapan kelas melati atau pun hotel berbintang. Restoran, kafe dan warung 
 makan juga
 ada di sekitar lokasi.

















Jumat, 30 Desember 2011

Tour to Goa Kreo


Tempat Wisata Semarang Obyek Wisata Semarang Dan Sekitarnya 
Kota Semarang sebagai ibukota provinsi jawa tengah memiliki potensi wisata yang menarik mulai dari wisata alam, wisata kuliner hingga wisata sejarah. Yang menarik dari kota Semarang adalah adanya sebutan untuk kota atas dan kota bawah. Kota atas merupakan kota dengan daerah lebih tinggi atau pegunungan sedangkan kota bawah meliputi daerah yang dekat dengan kawasan pesisir atau pantai.


Buat Anda yang ingin mengetahui informasi tentang tempat wisata Semarang dan sekitarnya seperti obyek wisata yang ada di kabupaten semarang berikut ini daftar obyek wisata yang ada di Semarang dan sekitarnya :


Simpang Lima







Simpang Lima Semarang
Simpang Lima terletak di jantung kota Semarang. Tempat ini juga menjadi salah satu ciri dari kota Semarang, dekat dengan pusat jajan oleh oleh khas Semarang yaitu Jl pandanaran. Banyak mall pusat perbelanjaan, dan hotel serta sebagai salah satu kawasan yang ramai dan sering menjadi tujuan warga masyarakat semarang yang ingin jalan jalan, menikmati malam minggu, dan cari hiburan. Waktu yang tepat untuk datang ke simpang lima adalah malam minggu, karena di lapangan alun alun simpang lima selalu ramai, di penuhi pedagang di sepanjang bundaran simpang lima. Waktu pagi hari atau subuh simpang lima juga di padati warga semarang untuk jalan-jalan atau jogging


Tugu Muda, Lawang Sewu, Museum Mandala Bakti
Letak ketiga tempat ini saling berhadap hadapan. Tugu Muda di tengah, sebelah selatan lawang Sewu dan sebelah utara Museum Mandala Bakti dan tidak jauh dari Simpang Lima. Tugu Muda merupakan monumen untuk mengenang jaman perjuangan warga Semarang melawan penjajahan Jepang. Peristiwa ini di dikenal sebagai pertempuran selama lima hari di kota Semarang. Pada kaki monumen Tugu Muda terdapat relief yang menggambarkan bagaimana kesengsaraan yang dialami rakyat Indonesia pada masa jaman penjajahan Jepang, seperti relief Hongeroedem, relief pertempuran, relief penyerangan, relief korban dan relief kenangan. Museum Mandala Bakti merupakan museum perjuangan ABRI, museum ini banyak menyimpan berbagai koleksi benda tentang data, sejarah, dokumentasi serta senjata-senjata baik tradisional maupun modern serta peralatan yang digunakan dalam perang saat mempertahankan kemerdekaan.


Taman Budaya Raden Saleh Semarang
Dulu Tempat ini merupakan Taman Hiburan Rakyat dan sebagai kebun binatang di kota Semarang. Namun kebun binatangnya kini telah di pindah di depan terminal bus Mangkang. Di Taman Budaya Raden Saleh ada tempat untuk rekreasi keluarga yaitu Wonderia. Aneka permainan seperti jet coster, pementasan musik, serta permainan lainnya tersedia di sini ( kaya Dufan Ancol ) 


Pantai Marina Semarang
Tempat wisata Pantai Marina merupakan tempat rekreasi berupa kolam renang dengan pemandangan pantai dan lokasinya terletak di kawasan pantai Semarang. Tersedia fasilitas kolam renang, taman bermain, gazebo, lapangan volley pantai dan rekreasi air.   Baca juga Hotel Penginapan Murah di Semarang dan makanan khas Semarang


Candi Gedong Songo





Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang
Obyek wisata Candi Gedong Songo merupakan komplek bangunan candi dari peninggalan budaya Hindu yang lokasinya terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dan lokasi berada di lereng Gunung Ungaran yang memiliki hawa sejuk. Di kompleks candi Gedong Songo ini terdapat sembilan buah candi.


Jika Anda akan melihat candi yang satu dengan candi lainnya Anda harus menyusui jalan mendaki dengan panorama pemandangan alam yang sangat indah. Di sini juga di sewakan kuda buat pengunjung yang ingin mengelilingi tempat wisata ini. Terdapat kolam renang dan pemandian air hangat.


Bandungan Kabupaten Semarang
Bandungan merupakan sebuah nama kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Pemandangan alamnya yang sangat indah dan sering di kunjungi sebagai tempat wisata dan tidak jauh dari Candi Gedong Songo. Di bandungan terdapat objek wisata yang sangat menarik seperti yang ada di daerah Sidomukti, yaitu terdapat arena outbond yang menantang dan pemandangannya indah. Untuk menuju ke obyek wisata Bandungan ini, Anda akan melewati jalan-jalan yang berbelok-belok, cukup curam tapi di sekelingnya pemandangan yang indah. Banyak terdapat sawah-sawah serta kebun sayuran, buah-buahan, dan lainnya. Bandungan juga terkenal sebagai tempat penjualan sayur mayur serta buah buahan segar serta bunga. Di sini juga banyak lokasi pemancingan dan sering di padati pengunjung. Fasilitas penginapan dan hotel juga banyak terdapat di Bandungan sehingga kalau wisatawan ingin menginap jangan khawatir.
Gunung Ungaran yang sedang berkabut, pemandangan eksotis yang menggetarkan jiwa namun menyejukkan hati para wisatawan.
Indahnya hutan dengan berbagai pohon pinus yang hijau menawan
Sawah hijau menghampar seluas mata memandang, menambah sejuk suasana.




Goa Kreo Semarang  




GOA KREO. Menurut kepercayaan masyarakat setempat Goa kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Kanjeng Sunan Kali Jaga saat mencari kayu jati yang akan digunakan untuk pembangunan Masjid Agung Demak. Ketika itu menerut legenda saat sedang mencari kayu jati Sunan Kali Jaga ketemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut.Kata Kreo sendiri berasal dari kata Mangreho yang mempunyai arti jagalah atau peliharalah. Dari kata inilah kemudian goa ini diberinama Goa Kreo. Dan mulai sejak itulah sekawanan kera menjadi penunggu goa kreo sampai sekarang.





Jalan Arah Memasuki Goa Kreo





Di tangga inilah para pengunjung akan disambut oleh para kera yang sudah jinak





Sekawanan kera penunggu Goa Kreo





Selain dapat menikmati pemandangan yang indah, udara yang sejuk serta bermain dan bercanda dengan kera penunggu Goa kreo ini, para pengunjung juga bisa menikmati  aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini.





Tour to Goa Kreo 
Kreo Goa is a tourist place in Semarang. Goa Tourism Regions Kreo a forest area of  ± 5 acres located in the hills (Mount Krincing) and Kreo River valley, precisely in Hamlet Village Talun Nuts Kandri Mijen District. Distance locations around  ± 13 km from the roundabout to the south Tugu Muda.
 

Goa Kreo believed to be the ruins of Sunan Kalijaga when looking for teak wood to build the Great Mosque of Demak. According to legend Sunan Kalijaga met with a flock of monkeys who then told to keep the teak wood.
The word "Kreo" comes from the word "Mangreho" meaning guard or a guard. Goa Sightseeing Kreo every day from 6:00 to 18:00 hours. Around Goa Kreo have a wide expanse of paddy fields, steep cliffs full of trees and clear rocky streams.
 

There are two things yag main attraction of this tourist area. First, the cave is a nest of dozens of wild monkeys. i here we can find dozens of monkeys that roam freely. If lucky, visitors can see wild monkeys, but tame. Second, in this area there is also a small waterfall that clear. Visitors can play games and enjoy the cool air freely. A view of the difficult encounter in the big city.
To reach the cave mouth, visitors must pass through a lot of stairs and steep. Next to North Goa there Kreo waterfall originating from various sources of clear water and not dry despite the long dry season. Besides having beautiful scenery Kreo Goa also features other facilities such as children's playground swing, etc sled.



Goa Kreo Semarang
 

Obyek wisata alam Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati + 13 km dari Tugumuda ke arah Selatan, berada di lereng bukit dengan ketinggian 350 di atas permukaan air laut. Dibuka untuk umum jam 08.00 s/d 18.00 WIB. 


Pemandangan Sawah Disekitar Goa Kreo ini terdapat hamparan sawah yang luas, tebing-tebing curam penuh pepohonan dan sungai jernih berbatu sehingga tercipta panorama yang indah. 
Untuk mencapai mulut Goa ini harus menuruni anak tangga yang cukup banyak. Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.Setiap tanggal 3 Syawal diadakan upacara Sesaji Rewanda. 
Kera-kera Diceritakan pada waktu itu beliau (Sunan Kalijaga ) dibantu empat ekor kera yang konon merupakan cikal bakal kera-kera yang hidup di Goa Kreo, sekarang berjumlah sekitar 300 ekor. 
Disekitar Goa ini juga terdapat rumpun bambu kerincing yang dipercaya tumbuh dari bekas tusuk sate yang disajikan pada saat Sunan Kalijaga mengadakan selamatan. Daun bambu ini berbau daging kambing. 
 
Tanaman Langka Selain bambu kerincing disekitar Goa Kreo tumbuh pula bermacam-macam tanaman langka antara lain : Pohon beracun, sesambi/kucacil, lanji/wilikukur, kepoh atau jangkang, iwil-iwil dan kemloko. 
 
Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak mengenal kemarau. Untuk sampai di air terjun ini harus melalui tangga yang curam. 
Disamping memiliki pemandangan yang indah Goa Kreo juga dilengkapi sarana-sarana lain seperti : tempat bermain yang dilengkapi dengan beberapa mainan anak seperti ayunan, papan luncur dll. 









Kamis, 29 Desember 2011

teluk bayuk


Sore Hari di Teluk Bayur
Teluk bayur merupakan kawasan pelabuhan laut yang berada di kota Padang (Sumatera Barat). Memandang kawasan teluk bayur di sore hari menimbulkan kesan tersendiri. Kapal-kapal berlabuh dengan latar belakang matahari yang beranjak terbenam membuat hati terpukau oleh keindahan yang disajikan Sang Maha Pencipta.
 
Masih Ada Kapal Ke Padang
Entahlah, apakah masih ada kapal (penumpang) yang ke Padang? Sejak banyak pesawat murah yang lalu lalang di udara pertiwi, tidak ada lagi orang yang mau naik kapal laut dari dan ke Padang menuju Jakarta atau sebailiknya. Bus-bus ke Jawa pun banyak yang mati, jalan-jalan di Lintas Sumatera lengang, warung makanan pun gulung tikar. Dulu, entah berapa banyak kapal-kapal penumpang PT Pelni yang menyinggahi pelabuhan Teluk Bayur Padang, mulai dari KM Bogowonto, KM Kali Berantas, KM Batanghari, KM Tampomas I, Km Tampomas II (yang akhirnya tenggelam di kepulauan Masalembo menewaskan ratusan penumpang pada Tahun 80-an), sampai kapal-kapal yang lebih modern seperti KM Kerinci, KM Lawit, KM Rinjani, KM Lambelu, sebelum akhirnya mereka tidak singgah-singgah lagi.
Kenangan saya masih terasa kuat ketika dulu masih naik kapal laut ke Jakarta dari pelabuhan Teluk Bayur. Pertama kali merantau ke tanah Jawa ini adalah ketika saya diterima di ITB. Ini adalah perjalanan terjauh yang saya tempuh meninggalkan kampung halaman. Masih terbayang linangan air mata ibu dan ayah (alm) melepas saya di pelabuhan ini, tatkala kapal penumpang KM Kerinci perlahan-lahan lepas jangkar menjauhi dermaga, diiringi lagu Ernie Johan yang juga berjudul “Teluk Bayur”. Hiks..hiks..hiks..
Selamat tinggal Teluk Bayur permai
aku pergi jauh ke negeri sebrang
ku kan mencari ilmu di negeri orang
bekal hidup kelak di hari tua
Lambaian tanganmu kurasakan ngilu di dada
kasih sayangku bertambah padamu
air mata berlinang tak terasakan olehku
nantikanlah aku di Teluk bayur
Teluk Bayur adalah pelabuhan alam yang eksotis. Berada di bibir Samudera Hindia, ia dipagari oleh rangkaian pegunungan Bukit Barisan. Lautnya tenang tetapi dalam. Saya suka berlama-lama kalau berada di pelabuhan Teluk Bayur, duduk melamun sambil memandang bentang alam yang diciptakan Tuhan dengan begitu indah, laksana lukisan saja nampaknya. Melihat laut yang terhampar luas di depan pelabuhan membuat pikiran jadi sejuk, hati jadi lapang. Nun jauh ke sana, ke seberang lautan, pikiran terbang menerawang, membayangkan rantau tempat berlabuh. Perubahan perjalanan hidup saya berawal dari pelabuhan ini. Ada semacam tautan yang tak bisa dihilangkan antara diri saya dengan pelabuhan ini.
Dulu waktu saya masih sekolah di Padang, setiap minggu pagi saya olahraga lari pagi dari rumah, melewati sudut-sudut kota, lalu menyeberangi Sungai Batang Harau di daerah Muara, berjalan mendaki Bukit Padang dan melewati “makam” Siti Nurbaya. Di atas bukit ini saya istirahat sejenak. Nun di bawah sana terhampar laut yang jernih. Di kejauhan tampak Pulau Pisang dan Pulau Pandan. Saya jadi teringat pantun yang dibunyikan oleh Syamsul Bahri kepada Siti Nurbaya tatkala mereka berada di Bukit Padang (seperti ditulis di dalam novel Siti Nurbaya):
Pulau Pandan jauh di tengah
dibalik pulau Si Angsa Dua
hancur badan dikandung tanah
budi baik teringat jua.
Setelah usai istirahat, saya turun ke bawah hingga sampailah saya di Pantai Air Manis yang terkenal dengan legenda si Malin Kundang itu.

Di pantai ini saya duduk-duduk di atas batu si Malin Kundang sambil memandang ke arah laut. Ombak tidak henti-hentinya menggulung ke pantai. Melihat ke arah kapal yang berlayar saya sering membayangkan suatu saat diri saya naik kapal itu menuju sebuah negeri yang jauh.
Dari Pantai Air Manis ini saya mendaki bukit lagi menaiki puluhan anak tangga, lalu dari atas bukit tampaklah pelabuhan Teluk Bayur dan laut lepas yang terhampar luas. Sungguh Maha Besar Allah menciptakan lanskap alam yang begitu indah.

Teluk Bayur memang bukan pelabuhan yang ramai. Kapal-kapal yang datang hanyalah kapal barang. Satu dua kapal penumpang dari Sibolga atau kapal pesiar yang membawa wisatawan asing bersandar di sana. Entah kapan saya bisa lagi naik kapal penumpang dari pelabuhan ini. Mungkin nanti ketika ongkos pesawat sudah mahal kembali sehingga orang pun beralih naik kapal laut lagi. Mungkin nanti suatu saat ketika saya pulang mengunjungi sejarah masa lalu. Masih ada kapal ke Padang, kelak….